Monday 15 June 2015

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Sahabat Penguuna internet
Maaf agak terlambat, pada kesempatan ini admin mengucapkan:
"Taqabbalallahu minna wa minkum"

Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita di bulan Ramadhan
Ja'alanallahu wa iyyaakum minal 'aaidin wal faizin
Kami mohon maaf lahir dan batin bila selama ini tanpa sengaja ataupun disengaja melakukan salah dan khilaf....
Sahabat KM...
Dengan ibadah bulan Ramadhan
Diri ini sudah suci dan bersih, taqwa sudah diraih...
Jangan lagi dirusak dengan maksiyat dan tidak taat...
"Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali, kamu menjadikan sumpah (perjanjian) mu sebagai alat penipu di antaramu, disebabkan adanya satu golongan yang lebih banyak jumlahnya dari golongan yang lain. Sesungguhnya Allah hanya menguji kamu dengan hal itu. Dan sesungguhnya di hari kiamat akan dijelaskan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan itu.” (QS.An Nahl : 92)
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


kegagalan
Jika anda pernah mencoba sesuatu hal yang baru dan gagal, saya yakin bahwa anda adalah seseorang yang enak untuk saya ajak bicara dibanding dengan orang-orang yang merasa semuanya lancar-lancar atau baik-baik saja.
Orang-orang seperti itu menurut saya, tidak pernah mencoba sesuatu hal yang baru. Namun anda adalah seseorang yang berbeda …… lho dari mana saya tahu? …. Karena anda berkunjung ke blog saya dan membaca artikel-artikel saya ini, yang berarti anda ingin merubah kehidupan anda menjadi lebih baik dari saat ini. Anda ingin mencari sesuatu hal yang baru yang dapat anda terapkan di kehidupan anda.
Anda mempunyai semangat dan saya yakin anda juga mempunyai pengalaman hidup yang luar biasa. Mungkin sudah banyak sekali kegagalan yang anda rasakan dan mungkin juga sebagian dari anda sudah sampai pada taraf ragu akan keyakinan anda sendiri untuk meraih apa yang anda inginkan. Mampukah saya? Berhasilkah saya? Sepertinya saya tidak sanggup lagi menghadapi kegagalan. (lihat juga : Jangan Biarkan Kekurangan Anda Membatasi Diri Anda Untuk Maju)
Hal-hal dibawah ini adalah beberapa point tentang kegagalan yang ingin saya sharingkan kepada anda. Saya berkonsentrasi penuh selama 3 hari menyusun artikel ini, mudah-mudahan dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk anda. Setidaknya jika ada orang yang sangat terbantu dengan artikel ini, tentu saja akan membuat saya bahagia karena jerih payah saya tidak sia-sia :)

Kegagalan menciptakan pilihan-pilihan baru

Mungkin anda tidak dapat menyerap semua pelajaran yang anda terima dari kegagalan anda, namun tetap saja hal tersebut menjadi harta tak ternilai untuk anda. Kegagalan juga menjadi momen yang tepat dimana anda merenungkan kembali tujuan awal anda, melihat di sekeliling dan memutuskan alasan mengapa anda tidak boleh menyerah.
Bagian yang paling baik dari sebuah kegagalan adalah anda akan dibawa ke sebuah jalan yang belum pernah anda temukan sebelumnya.
Pintu yang baru akan terbuka, hubungan anda dengan beberapa orang mungkin akan bertambah kuat, sebaliknya mungkin juga hubungan anda dengan beberapa orang lain menjadi renggang karena anda gagal.

Kegagalan melatih kesabaran anda

Jika anda adalah orang yang cepat emosi, apalagi ketika anda mengalami kegagalan, itu adalah satu hal yang sangat alamiah. Saya rasa hampir semua orang merasakan kekesalan atau kemarahan ketika menghadapi kegagalan. Namun poin yang pentingnya adalah jangan memendam kekesalan atau kemarahan anda.
Poin kedua adalah jangan berusaha mencari hal-hal untuk dijadikan alasan kegagalan anda. Seperti, saya tidak mendapat dukungan dari pasangan saya, ini akibat saya tidak mempunyai modal yang cukup, saya tidak mempunyai kendaraan pribadi untuk mobilitas saya, saya memang dilahirkan dari keluarga yang bermental kecil, dsb.
Sekali anda menjadikan hal-hal tersebut sebagai alasan kegagalan anda, maka itu akan menjadi bagian dalam diri anda. Anda akan membawa alasan itu kemanapun anda pergi sehingga lama kelamaan akan meracuni anda.
Silahkan lampiaskan emosi anda, tentunya dalam batas-batas wajar. Mungkin anda ingin melampiaskannya dengan menangis, menangislah. Mungkin anda ingin melampiaskannya dengan pergi ke cafe untuk mendengarkan life musik, pergilah ke cafe.
Namun cukup sampai disitu. Masa depan yang sangat cerah masih menanti anda. Bangkit dan berjalanlah kembali.
Hasil gambar untuk al quran
”Juz” artinya “parts”, atau sections”, merupakan pembagian dari isi Kitab Mulia, 30 Juz. Penetapan juz ini tidak ada hubungannya dengan wahyu, namun, jika kita menggunakan format Kitab Mulia 15 baris per halaman – kita akan dapatkan Juz 2 hingga 30, dimulai dengan halaman angka belakangnya 2. Sehingga terdapat rumus sederhana, untuk mencari halaman secara cepat.
Rumus tersebut: (Nomor Juz x 2) – 2, kemudian disertakan angka 2. Bermanfaat bagi Pembaca Kitab Mulia yang rajin.
Kali ini ada yang bertanya tentang penetapan Juz di Kitab Mulia, pemuda Bandung.
Anak-anak belajar baca Kitab Mulia.Anak-anak belajar baca Kitab Mulia. Kata Juz adalah bentuk plural dari kata “ajiza” atau dalam bahasa Inggris diartikan “part”, section”, merupakan pembagian dari isi Kitab Mulia, banyaknya 30 Juz.
Perlu dicatat, penetapan juz ini tidak ada hubungannya dengan wahyu - ide tersebut ditemukan oleh salah satu gubernur Irak, jauh setelah Nabi wafat. Sumber lain, menyebutkan atas perintah Khalifah Umar ibn Abdil-Aziz (717-721 M). Gunanya untuk memudahkan pembagian baca Kitab Mulia (Al Qur’an) dalam waktu sebulan, terutama di Bulan Puasa (Ramadhan) - sehingga diharapkan , tiap hari rata-rata 1 juz selesai dibaca.
Sedangkan, pemberian tanda i’jam (titik pembeda huruf) dilakukan oleh Nashir ibn Ashim, lebih awal, yaitu pada tahun 696 atas perintah gubernur Irak, Hajjaj ibn Yusuf, di masa Khalifah Abdul-Malik ibn Marwan (685-705 M).
Jika kita terbiasa membaca Al-Quran dengan mush-haf (susunan) standar Utsmani (digunakan Muslim seluruh dunia), khususnya cetakan versi Timur Tengah, maka akan kita temukan bahwa juz 2 ada di halaman 22, juz 3 di halaman 42, dan seterusnya. Akhirnya, juz 30 di halaman 582. Artinya, setiap halaman selalu diakhiri angka 2 - dari sini kita dapat membuat suatu rumus sederhana untuk memudahkan mengetahui letak halaman setiap juz dalam mush-haf, secara cepat. Terutama bermanfaat bagi para pembaca Al Qur’an yang rajin.
Perlu diketahui, cetakan versi Timur tengah memiliki standar 15 baris tiap halaman.
Rumus Umum
Kembali ketujuan semula untuk mengetahui letak halaman setiap Juz bagi Pembaca yang rajin, diuraikan dibawah:
Ini, rumus umum : Nomor juz dikali 2 dikurang 2 kemudian hasilnya di ikuti angka 2.
Misalnya Juz 2, artinya (2+2) -2= 2. Dampingkan angka 2. Inilah halaman 22 – jatuh pada Surat (h) Sapi Betina (Al Baqarah) ayat 142.
Lalu, misalnya kita ingin buka juz 15 pada mush-haf:
(15 x 2) - 2 = 28 diikuti angka 2 = 282. Dimulai tepat dari Surat Al Isra’ (Diperjalankan).
Dari rumus diatas dapat diketahui bahwa juz 15 ada di halaman 282 pada mush-haf.
Sekarang, misalnya Juz 30:
30 x 2 - 2 = 58 diikuti angka 2 = 582.
Dimulai – tepat di Surat Berita Penting (An Naba’)
Contoh lain, misalnya kita berada di halaman 300. Lalu Juz berapa?
Rumusnya, ambil 30 ditambah 2, kemudian bagi 2. Hasilnya, (30+2):2 adalah 16.
Apakah juz 16? Ow bukan, karena juz 16, tepat di halaman 302. Dengan demikian, halaman 300, masih juz 15. Dua halaman lagi menuju juz 16.
Di rumah, cetakan Indonesia yg berlaku seperti ini hanya yang halamannya sama dengan versi Timur Tengah, seperti mush-haf terjemah terbitan Syaamil, Diponegoro atau Salamadani Publishing. Kitab Mulia yang dibeli dari Medinah atau Makkah, Beirut, Kairo, Malaysia cetakannya sama – bahkan yang dibuat Negara Cina sekalipun.
Ingat ya, penetapan Juz bukan bagian wahyu kepada Nabi. Artinya, jika ada yang berbeda cetakan halamannya, bukan masalah. Bagaimanapun juga ada yang dicetak dengan 18 baris per halaman. Namun – diakui – pengaturan seperti Juz diatas – yaitu 15 baris perhalaman – adalah gagasan yang cerdas, sangat bermanfaat.
Salam.
Arifin Mufti
Bandung, Jawa Barat.
Catatan:
Prof.Dr Nasarudin, pakar tafsir menjelaskan bahwa - dalam buku De La Qoran, karya Roger Berque ahli Islam Prancis - kalau Kitab Mulia ditulis 15 baris perhalaman, maka komposisinya akan sama secara simetris. Kalau dipojok kanan atas tertulis kata Allah, maka dipojok kiri bawah akan tertulis pula kata Allah.”

D
D G D
Negara harus bebas biaya pendidikan
Negara harus bebas biaya kesehatan
Negara harus ciptakan pekerjaan
Negara harus adil tidak memihak
(*)
Em G D
Itulah tugas negara
Itulah gunanya negara
Itulah artinya negara
Tempat kita bersandar dan berharap
Em G A
Kenapa tidak orang kita kaya raya
Em G A
Baik alamnya maupun manusianya
Bm G
Dan ini yang kita pelajari sejak bayi
E A A-G-F#m-E-D
Hanya saja kita tak pandai mengolahnya
D G
Oleh karena itu bebaskan biaya pendidikan
Biar kita pandai mengarungi samudra hidup
Biar kita tak mudah dibodohi dan ditipu
Oleh karena itu biarkan kami sehat
D A
Agar mampu menjaga kedaulatan tanah air ini
(**)
Bm A
Negara... negara...
G A
Negara harus seperti ini
F C D
Bukan hanya di sorga di duniapun bisa
Negara... negara...
Negara harus begitu
Kalau tidak bubarkan saja
Atau ku adukan pada Sang Sepi
Negara harus berikan rasa aman
Negara harus hormati setiap keyakinan
Negara harus bersahabat dengan alam
Negara harus menghargai kebebasan
back to (*)
oKe lirik dan chord gitar lagi nihh  
ungu - para pencarimu
[intro] D 
D Bm G D A
D
menjalani hitam putih hidupku
Bm
membuatku mengerti
G
arti hadir-Mu dalam
D A
setiap langkah-langkahku berarti
D
melewati setiap detik waktuku
Bm
bersama takdirmu
G
membuatku mengerti
D
hanyalah pada-Mu ku kembali
[bridge]
G A Bm G
ku bersujud kepada-Mu memohon ampunan-Mu
G A Bm A
adakah jalan untukku tuk kembali pada-Mu
[reff]
D
akulah para pencari-Mu ya Allah
Bm
akulah yang merindukan-Mu ya rabbi
G
tunjukkan ku jalan yang lurus
D A
untuk kutambatkan langkahku
D
akulah para pencari-Mu ya Alah
Bm
akulah yang merindukan-Mu ya rabbi
G
hanya di jalan-Mu ya Allah
D
tempatku pasrahkan hidupku
[int] Bm G D A
to : [bridge], [reff]
[coda] D Bm G A D A 2x D

Sunday 14 June 2015

Oke chord gitar lagi nihh
A
aduh pusing pala barbie, pala barbie, oh oo..
Bm
pusing pala barbie, pala barbie, oh oo..
E
pusing pala barbie, pala barbie, oh oo..
A
pusing pala barbie, pala barbie
[Intro] A Bm E A
A Bm E A
A Bm
beginilah rasanya di saat jatuh cinta
E A
serasa melayang-layang terbang sampai ke surga
A Bm
ku menatap wajahmu yang tampan bagai arjuna
E A
terbuai indah hatiku terpanah asmara
[Chorus]
A
aduh pusing pala barbie, pala barbie, oh oo..
Bm
pusing pala barbie, pala barbie, oh oo..
E
pusing pala barbie, pala barbie, oh oo..
A
pusing pala barbie, pala barbie
[Intro] A Bm E A
A Bm E A
A Bm E A
A Bm E A
A Bm
beginilah rasanya di saat jatuh cinta
E A
serasa melayang-layang terbang sampai ke surga
A Bm
ku menatap wajahmu yang tampan bagai arjuna
E A
terbuai indah hatiku terpanah asmara
A Bm
beginilah rasanya di saat jatuh cinta
E A
serasa melayang-layang terbang sampai ke surga
A Bm
ku menatap wajahmu yang tampan bagai arjuna
E A
terbuai indah hatiku terpanah asmara
[Chorus]
A
aduh pusing pala barbie, pala barbie, oh oo..
Bm
pusing pala barbie, pala barbie, oh oo..
E
pusing pala barbie, pala barbie, oh oo..
A
pusing pala barbie, pala barbie
A
aduh pusing pala barbie, pala barbie, oh oo..
Bm
pusing pala barbie, pala barbie, oh oo..
E
pusing pala barbie, pala barbie, oh oo..
A
pusing pala barbie, pala barbie
A
aduh pusing pala barbie, pala barbie, oh oo..
Bm
pusing pala barbie, pala barbie, oh oo..
E
pusing pala barbie, pala barbie, oh oo..
A
pusing pala barbie, pala barbie
[Intro] A Bm E A
A Bm E A
A Bm
beginilah rasanya di saat jatuh cinta
E A
serasa melayang-layang terbang sampai ke surga
A Bm
ku menatap wajahmu yang tampan bagai arjuna
E A
terbuai indah hatiku terpanah asmara
[Chorus]
A
aduh pusing pala barbie, pala barbie, oh oo..
Bm
pusing pala barbie, pala barbie, oh oo..
E
pusing pala barbie, pala barbie, oh oo..
A
pusing pala barbie, pala barbie
[Intro] A Bm E A
A Bm E A
A Bm E A
A Bm E A
A Bm
beginilah rasanya di saat jatuh cinta
E A
serasa melayang-layang terbang sampai ke surga
A Bm
ku menatap wajahmu yang tampan bagai arjuna
E A
terbuai indah hatiku terpanah asmara
A Bm
beginilah rasanya di saat jatuh cinta
E A
serasa melayang-layang terbang sampai ke surga
A Bm
ku menatap wajahmu yang tampan bagai arjuna
E A
terbuai indah hatiku terpanah asmara
[Chorus]
A
aduh pusing pala barbie, pala barbie, oh oo..
Bm
pusing pala barbie, pala barbie, oh oo..
E
pusing pala barbie, pala barbie, oh oo..
A
pusing pala barbie, pala barbie
A
aduh pusing pala barbie, pala barbie, oh oo..
Bm
pusing pala barbie, pala barbie, oh oo..
E
pusing pala barbie, pala barbie, oh oo..
A
pusing pala barbie, pala barbie
Oke guys seputar lirik lagu dan Chord Gitar lagi nih
Anima - Ini Setiaku
Intro] G C G C
G C
tak pernah terpikirkan olehku
D G
ku akan menduakan dirimu
Em Am
cintaku ini hanya untukmu
C D
saat ini dan sampai nanti
G C
cobalah kau rasakan semua
D G
apa yang t'lah ku beri untukmu
Em Am
cintaku ini hanya untukmu
C D
saat ini dan sampai mati
[Chorus]
G C
ini setiaku kepada dirimu
D G
akan ku buktikan lewat lagu ini
Em Am
lagu yang ku cipta hanyalah untukmu
C D
hanyalah untukmu.. wo..
G C
cobalah kau rasakan semua
D G
apa yang t'lah ku beri untukmu
Em Am
cintaku ini hanya untukmu
C D
saat ini dan sampai mati
[Interlude] Am C G D
Am C D
[Chorus]
G C
ini setiaku kepada dirimu
D G
akan ku buktikan lewat lagu ini
Em Am
lagu yang ku cipta hanyalah untukmu
C D
hanyalah untukmu.. ho..
G C
ini setiaku kepada dirimu
D G
akan ku buktikan lewat lagu ini
Em Am
lagu yang ku cipta hanyalah untukmu
C D
hanyalah untukmu.. wo..
[Intro] G Am D G
Em Am
lagu yang ku cipta hanyalah untukmu
C D
hanyalah untukmu.. wow wo..
[Coda] G C G C
G
Hasil gambar untuk islam untuk anak



Adanya sekolah tak menggugurkan kewajiban orangtua memberikan pendidikan agama kepada anak-anaknya

Oleh: Subliyanto,S.Pd.I
SALAH satu kewajiban kita sebagai orangtua adalah memberikan pendidikan yang baik kepada anak-anak kita. Pendidikan sangat penting untuk masa depan mereka. Apabila kita sebagai orangtua salah dalam memberikan pendidikan kepada anak-anak kita, maka akan berakibat fatal. Tidak hanya fatal terhadap masa depan anak-anak kita, tapi juga fatal terhadap kita sendiri kelak di hadapan Allah subhanahu wa ta’ala.
Demikian juga sebaliknya jika kita sebagai orangtua bersungguh-sungguh dalam memberikan pendidikan yang baik kepada anak-anak kita, maka berarti kita sudah memberikan hadiah terbaik untuk masa depan mereka, dan juga tentunya bernilai positif bagi diri kita sebagai orangtua ketika dimintai pertanggung jawaban kelak di hadapan Allah subhanahu wa ta’ala.
Hal itu sebagaimana dijelaskan oleh Muhammad Rasulullah Shallahu ‘alaihi Wasallam tentang tiga amalan manusia yang tidak terputus ketika ia mati. Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Apabila manusia meninggal dunia maka amalnya terputus darinya kecuali tiga perkara, shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang mendo’akan orangtuanya.” (HR.Muslim)
Untuk memberikan pendidikan yang baik kepada anak-anak kita, setidaknya ada tiga pilar pendidikan utama yang harus kita ajarkan kepada  mereka, yaitu pendidikan tauhid, pendidikan akhlak, dan pendidikan ibadah.
Pertama, pendidikan tauhid
Dalam pendidikan seharusnya orangtua mengenalkan anak-anak kita dengan Allah subhanahu wa ta’ala sebagai penciptanya dan pencipta alam semesta dan isinya, sehingga keimanan anak-anak kita kepada Allah subhanhu wa ta’ala benar-benar melekat dan tertanam dengan kuat di hati mereka.
Allah subhanhu wa ta’ala berfirman :
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Suci lah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.” (QS.al-Mu’minun [23]: 12-14).
Dalam Al-Quran pula Allah kisahkan nasehat Luqman kepada anaknya.
يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
“Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar.” (QS: Luqman: 13)
Kedua, pendidikan akhlak
Pada pendidikan ini kita tanamkan karakter-karakter baik kepada mereka, kita ajarkan dan kita bimbing anak-anak kita untuk memahami tentang adab-adab dalam kehidupan mereka, baik adab kepada diri sendiri, maupun adab terhadap orang lain, serta adab beramal dalam kehidupan sosial mereka.
Pendidikan akhlak sangat penting dalam kehidupan manusia, karenanya Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam bersabda “Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan (pada hari kiamat) dari akhlak yang baik”. (HR. Abu Dawud).
Pendidikan akhlak telah diajarkan dalam Islam dan menjadi misi diutusnya Muhammad Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam. Muhammad Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Al-Bazzar)
Dalam Siyar A’lamin Nubala’ karya Adz Dzahabi disebutkan bahwa ‘Abdullah bin Wahab pernah berkata;
ما نقلنا من أدب مالك أكثر مما تعلمنا من علمه
“Yang kami nukil dari (Imam) Malik lebih banyak dalam hal adab dibanding ilmunya.” –
Imam Malik juga pernah berkata, “Dulu ibuku menyuruhku untuk duduk bermajlis dengan Robi’ah Ibnu Abi ‘Abdirrahman -seorang fakih di kota Madinah di masanya-. Ibuku berkata,
تعلم من أدبه قبل علمه
“Pelajarilah adab darinya sebelum mengambil ilmunya.”
Adalah Imam Ibnu Qasim, salah satu murid senior Imam Malik menyatakan, ”Aku telah mengabdi kepada Imam Malik bin Anas selama 20 tahun. Dari masa itu, 18 tahun aku mempelajari adab sedangkan sisanya 2 tahun untuk belajar ilmu”. (18 Tahun Belajar Adab,hidayatullah.com)
Ketiga, pendidikan ibadah
Pada pendidikan ini kita ajarkan dan kita bimbing anak-anak kita untuk beribadah dengan baik dan benar sesuai dengan syari’at yang telah ditetapkan oleh Allah dan Muhammad Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam, karena hakikat manusia yang sesungguhnya adalah sebagai ‘Abdullah, yaitu hamba Allah yang senantiasa beribadah kepada Allah subhanhu wa ta’ala dengan menjalankan segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya.
Allah subhanhu wa ta’ala berfirman : “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku” (QS:Adz-Dzariyat : 56)
Hendaknya sejak kecil putra-putri kita diajarkan bagaimana beribadah dengan benar sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Mulai dari tata cara bersuci, shalat, puasa serta beragam ibadah lainnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
صَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي
“Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat.” (HR. Al-Bukhari).
“Ajarilah anak-anak kalian untuk shalat ketika mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka ketika mereka berusia sepuluh tahun (bila tidak mau shalat-pen).”  
Dengan melatih mereka dari dini, insya Allah ketika dewasa, mereka sudah terbiasa dengan ibadah-ibadah tersebut.
Ketiga pilar pendidikan utama di atas merupakan tiga mata rantai pendidikan yang tidak bisa dipisahkan pelaksanaanya dalam kehidupan manusia. Ketiganya saling melengkapi sehingga menjadi rangkaian pendidikan yang utuh dan sempurna.
Jenjang kemampuan inilah yang menjadi filosofis lahirnya sebuah lembaga pendidikan yang bernama sekolah yang bergerak dalam bidang pendidikan dan dikelola secara tersruktur guna membantu kita para orangtua dalam memberikan pendidikan kepada anak-anaknya.
Lahirnya lembaga pendidikan yang bernama sekolah bukan berarti menggugurkan kewajiban kita sebagai orangtua dalam memberikan pendidikan secara langsung kepada anak-anak kita. Akan tetapi pendidikan utama tetap bertumpu kepada kita sebagai orangtua.
Jika kita sebagai orangtua memberikan pendidikan yang baik kepada anak-anak kita, baik secara langsung maupun melalui lembaga pendidikan yang bernama sekolah, maka insya Allah kita akan melahirkan generasi yang baik pula di masa yang akan datang, demikian juga sebaliknya. Wallahu A’lam.*
Penulis adalah pendidik di Hidayatullah Sleman Yogyakarta
Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!